PERSEKUTUAN DOA JALAN TUHAN - Pelayan Tuhan
 

Beranda
Tentang Kami
Visi Misi
Pengakuan Iman
Pengajaran
Renungan
Artikel
=> Pelayan Tuhan
=> Pelayanan Yang Benar Dan Penyimpangannya
=> Motivasi Yang Benar Dalam Beribadah
=> Alasan Alkitabiah Untuk Menjadi Anggota Persekutuan Doa
=> Bermula Dari Apakah Pengajaran Yang Benar Itu?
Ayat-Ayat Emas
Ibadah & Pertemuan
Sekretariat
Kontak
Buku Tamu

PELAYAN TUHAN

 

Pelayan Tuhan adalah seseorang yang menyerahkan hidupnya untuk pekerjaan Tuhan. Pendeta adalah juga seorang pelayan Tuhan., maka tulisan ini secara khusus dikaitkan dengan pelayanan seorang pendeta. Seorang pendeta yang baik tentu saja akan terus mengingat bahwa dalam tugas pelayanannya senantiasa didasari oleh empat hal yaitu baik, penuh Roh, hikmat dan iman. Seorang pendeta harus memiliki keempat hal tersebut, karena jika tidak maka dikhawatirkan akan menjadi pendeta yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan.

Kisah Para Rasul 6:3,5 
Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,

Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.

Keempat hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. YANG TERKENAL BAIK
Baik dalam pengertian disini adalah seseorang yang mencintai kebenaran dan membenci kejahatan. Seluruh hidupnya dipenuhi dengan perbuatan baik, tutur katanya sejalan dengan perilakunya. Ia senantiasa berbelas kasih kepada setiap orang tanpa memandang apapun, karena ia terdorong oleh kasih Allah.

2. YANG PENUH ROH
Seseorang yang penuh Roh adalah bukan orang yang “bisa” atau “pandai” berbahasa roh, tetapi orang yang dalam hidupnya selalu berjalan dalam terang firman Tuhan, tidak menyimpang ke kiri atau ke kanan, hidupnya tertuju pada Tuhan. Dari buah kehidupannya kita akan mengetahui bahwa seseorang itu dipenuhi oleh Roh ataukah tidak.

Galatia 5:22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

3. YANG PENUH HIKMAT
Allah menaruh hikmat didalam hati orang yang dikehendakinya. Hikmat adalah takut akan Tuhan, jadi orang yang berhikmat adalah orang-orang yang setia pada firman Tuhan dan menjalankannya dengan sepenuh hati. Orang yang berhikmat akan selalu berhati-hati dalam hidupnya, ia menyadari bahwa dirinya hanya bersandar pada Tuhan dan tidak mengandalkan kekuatannya sendiri.

4. YANG PENUH IMAN
Iman sangat erat kaitannya dengan percaya, iman tidak mungkin ada tanpa terlebih dahulu percaya. Tidak mempertimbangkan terlebih dahulu terhadap kebenaran firman Tuhan dan bahwa firman Tuhan adalah sebuah pengharapan yang tidak akan mengecewakan, percaya saja terhadap firman Tuhan, inilah iman.

Kita sudah memperoleh empat syarat bagi seseorang yang layak dan pantas menjadi seorang pendeta atau pelayan Tuhan, selanjutnya kita akan melihat syarat-syarat lain seperti yang ditulis oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius :

I Timotius 3:8-12
Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah, jangan penggemar anggur, jangan serakah, melainkan orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci. Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah ternyata mereka tak bercacat. Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal. Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik.

Dalam surat ini memang tidak terdapat istilah pendeta melainkan diaken, namun demikian penulis menganggap bahwa oleh karena diaken adalah pelayan Tuhan, demikian pula dengan pendeta yang juga pelayan Tuhan, maka syarat-syarat yang disebutkan dalam surat ini dapat pula ditujukan pada pendeta. Syarat-syarat seorang pelayan Tuhan yang disampaikan dalam surat ini, yaitu :

  • Orang terhormat,
  • Jangan bercabang lidah,
  • Jangan penggemar anggur,
  • Jangan serakah,
  • Memelihara iman,
  • Harus diuji, tak bercacat,
  • Suami dari isteri yang terhormat, tidak pemfitnah, dapat menahan diri, dapat dipercaya,
  • Suami dari satu isteri,
  • Kepala keluarga yang baik.

 


Penulis :
Puji Raharjo, Dip.Th.

 
Anda pengunjung yang ke- 35 visitors (46 hits) di website kami, terima kasih.
 
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free