HARI PENGHAKIMAN
Wahyu 22:12
“Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
Yesus akan menghakimi setiap manusia menurut perbuatannya.
Setiap langkah dalam kehidupan manusia, entah itu yang baik maupun yang jahat akan tertulis dalam sebuah kitab, dalam Kitab Wahyu disebut dengan Kitab Kehidupan. Di dalam Kitab Kehidupan inilah tercatat seluruh ketaatan dan pelanggaran kita. Maka bagi siapa saja yang telah memperoleh hikmat dari firman Tuhan ini, berjaga-jagalah dan tetap waspada, perhatikan setiap langkah demi langkah, pikirkan apakah yang akan kita lakukan merupakan sebuah ketaatan ataukah pelanggaran. Buah dari ketaatan adalah kasih karunia, sedangkan buah dari pelanggaran adalah hukuman. Allah pernah berkata kepada Saul bahwa ketaatan yang setengah-setengah bukanlah ketaatan, ketaatan adalah total mengikuti kehendak dan perintah Allah.
Wahyu 20:12
Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Jemaat Tuhan, marilah bergabung bersama kami, kita kembangkan, kita teruskan pengajaran agung dari Guru Agung kita, Yesus, bukan sekedar percaya, bukan sekedar iman, tetapi kita mesti melakukan sesuatu, berbuat baik, mengasihi Allah dan sesama, itulah bukti percaya kita, dan bukti bahwa kita punya iman. Bukankah Abraham telah membuktikan imannya dengan melakukan perintah Allah, sehingga Abraham disebut sebagai Bapak orang beriman. Abraham tidak diam, tetapi aktif, meresponi imannya dengan perbuatan.
Ibrani 11:17
Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
Dalam Ibrani 11:2-31 adalah bukti bahwa iman senantiasa disertai atau diikuti dengan perbuatan tertentu, karena iman adalah dasar untuk melakukan sesuatu.
Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Yesus pernah memberikan sebuah nasehat yang cukup keras berkaitan dengan dosa, hal ini membuktikan bahwa Yesus sangat ingin agar kita sebagai murid-muridNya berjuang sekuat tenaga melawan dosa (Markus 9:43-48).
Manusia yang telah melakukan dosa dan perbuatan baik akan selamat atau akan masuk surga jika dosa-dosanya diampuni. Tetapi manusia akan mendapatkan hukuman atau masuk ke neraka, jika semasa hidupnya, meskipun telah melakukan perbuatan baik, tetapi terdapat dosa-dosa yang belum mendapatkan pengampunan sehingga ia akan tetap masuk ke dalam neraka. Perbuatan baiknya tidak dapat menghapus dosa-dosanya.
Pengampunan mutlak diperlukan untuk memperoleh keselamatan, sehingga apabila kita telah terlanjur berbuat dosa, maka sebelum kita menghembuskan nafas yang terakhir, datanglah kepada Tuhan dan mohonlah pengampunan, maka Allah yang maha kasih akan mengampuni segala dosa-dosa kita, sehingga kita layak masuk ke ruang Maha Kudus, yaitu surga, tempat Allah bertahta dalam kemuliaan dan kekudusanNya. Sebab, kita tidak dapat masuk kedalam surga apabila tubuh kita tidak kudus, karena surga adalah tempat yang Maha Kudus, hanya orang-orang kuduslah yang dapat memasuki surga.
Lantas untuk apa kita berbuat baik :
- Dengan berbuat baik sudah pasti kita tidak melakukan dosa.
- Perbuatan-perbuatan baik adalah perintah Allah, kehendak Allah.
- Dosa adalah pelanggaran, atau melakukan yang tidak baik.